Under The Sky, All Blending for One

Pramuka bukan hanya ekstrakulikuler tapi merupakan salah satu pilar pendidikan

| Senin, 26 Oktober 2009

Pramuka bukan hanya ekstrakulikuler tapi merupakan salah satu pilar pendidikan
Salam Pramuka,
Santai, duduk dan kemudian baca artikel ini. Pemikiran ini dimulai dari percakapan dua remaja berikut ini :
Si A : “ hey Bro, kamu sekarang ikut Ekstrakulikuler apa ? ” tanya si A
Si B : “ Aku ikut Basket Bro, kalau kamu sendiri ? “
Si A : “ Aku Sibuk latihan nge-Band sama grup band baruku bro ! kamu Gak ikut Pramuka Lagi ? “
Si A : “ Hari gini gitu Loh, masih ikut Pramuka ! Gak Gaul banget sih Loe … sekarang jaman beda Bro, cari Ekskul tuh yang kerenan dikit dong, jangan yang bisanya Cuma baris doang, panas-panasan terus “
Dialog diatas adalah petikan kaliamat perbincangan antara dua orang remaja yang tidak sengaja saya dengar saat saya sedang joging sore disekitar taman. Saya kemudian merenungkan perbincangan yang saya dengar di taman tadi. Saya berpikir, seperti itukah pandangan anak muda jaman sekarang melihat Pramuka, sungguh pandangan yang memilukan apalagi jika kita melihat sejarah pramuka dari pertama didirikan di daratan Inggris sampai masuk Indonesia sebagai organisasi kepemudaan berasaskan Pancasila pada saat itu yang di ’idolakan’ oleh Pemerintah. Sejarah memang telah mencatat peranan besar anggota Pramuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada masa-masa awal kebangkitan nasional, para anggota Pramuka (kepanduan) mempunyai peranan besar dalam membangkitkan semangat kebangsaan. Pada sekitar tahun 1920-an para anggota pramuka (kepanduan) berperan besar dalam menggalang semangat persatuan. Untuk kemudian, pada masa-masa awal kemerdekaan, para anggota pramuka (kepanduan) berperan besar dalam menggelorakan semangat bela negara.
Coba renungkanlah apa yang telah teman-teman ketahui tentang Pramuka, coba teman-teman lihat Pramuka itu dari sudut pandang yang berbeda. Dari mulai saat Pramuka sebagai wadah kepanduan yang patriotik sampai pada saat ini, Pramuka mengikuti perkembangan jaman, salah satu contoh di website resmi Kwarnas Gerakan Pramuka ada yang namanya JOTA-JOTI (Jambore On The Air-Jambore On The Intenet), yaitu serangkaian kegiatan Jambore yang diadakan di dunia maya/intenet, ini menunjukan bahwa Pramuka itu berkembang mengikuti jaman tapi tidak mengurangi nilai-nilai luhur yang ada. Muda ini kita sering mendengar segelintir orang tua yang ‘menasehati’ anaknya yang akan berangkat latihan Pramuka “buat apa sih kamu ikut Pramuka ? hanya mengganggu sekolahmu saja.” Kalimat tersebut seakan-akan berasumsi bahwa Pramuka itu hanyalah ekstrakulikuler penguras waktu dan tenaga dan tanpa hasil yang pasti, sebenarnya jika kita tilik lebih dalam mengenai kegiatan Kepramukaan maka kita akan tahu bahwa kegiatan Pramuka itu telah ‘diramu’ secara metodik, seakan-akan bercerita mulai dari awal seorang anak manusia yang diajari sambil bermain, kemudian berlatih mental dan fisik sampai mencapai kedewasaan secara bertahap dan perlahan, juga bersiklus dari yang dipandu oleh kakak-kakaknya kemudian memandu adik-adiknya.
Gerakan Pramuka itu organisasi kepanduan penyelenggara pendidikan nonformal yang memiliki cita rasa Pancasila, dengan konsep kakak membimbing adiknya dari hal fisik sampai mental, permainan sampai hal serius semua diajarkan dan dibahas di Pramuka mulai dari pola pikir spritual, kepemimpinan (leadership) bersikap menjadi pemimpin dan dipimpin dimana kita diajari bagaimana caranya berorganisasi dengan baik, me-manage sebuah kegiatan, cara menempatkan diri dalam suatu masalah, berdiskusi, bekerja sama, persaudaraan (brotherhood), pertemanan (frienship), bagaimana cara untuk bertahan hidup (survive), bersahabat dengan alam dan masih banyak lagi. Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunasbangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, yang sanggup bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional. Semua itu diorganisir secara berjenjang dan berkesinambungan disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia. Sesuai dengan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Bahwa Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana, sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan nasional, dibentuk karena dorongan kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan asas Pancasila, menyelenggarakan upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan, dengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda, mewujudkan masyarakat madani, dan melestarikan keutuhan :
- negara kesatuan Republik Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika ;
- ideologi Pancasila ;
- kehidupan rakyat yang rukun dan damai ;
- lingkungan hidup di bumi Nusantara.
Jadi bila ada anggapan bahwa Pramuka adalah organisasi yang tidak menghasilkan maka hal itu salah besar, Pramuka adalah organisasi kepanduan juga sebagai wadah kepemudaan (youth centre) yang pada jaman sekarang sangat dibutuhkan untuk evaluasi para pemuda dari pengaruh negatif moderenisasi global. Pramuka adalah ekstrakulikuler yang wajib ada disetiap sekolah, Jika organisasi lain atau cabang olah raga telah menyumbangkan prestasi dan mengharumkan nama bangsa indonesia maka, Pramuka telah mendarmakan bhaktinya terhadap masyarakat Indonesia dengan cara memandu para pemuda Indonesia agar berprestasi, cinta tanah air dan bangsanya dan berjiwa Pancasila. Hakekat dasar pendidikan kepramukaan adalah meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan, yakni Satya dan Darma Pramuka kepada seluruh peserta didik, sehingga mereka dapat dipersiapkan menjadi kader pimpinan bangsa yang tangguh pada masa depan. Dalam kerangka mempersiapkan kaum muda dengan meningkatkan peran Gerakan Pramuka dalam membangun karakter dan kepemimpinan bangsa. Diharapkan dengan ini, kita semua dapat lebih meningkatkan motivasi dan bakti kita, bagi perkembangan Gerakan Pramuka dan bagi masa depan kaum muda yang lebih baik pada masa depan.
Kepada para anggota muda Gerakan Pramuka, yakni teman-teman, kakak-kakak dan adik-adik Pramuka di seluruh Indonesia, saya menyampaikan rasa bangga. Sangatlah tepat pilihan adik-adik untuk aktif dalam kegiatan kepramukaan. Mengikuti pendidikan formal saja tidaklah cukup. Untuk hasil yang optimal dalam pembentukan watak, kepribadian dan akhlak mulia, teman-teman perlu menambah dan meningkatkan wawasan serta pemahaman, antara lain dengan mengikuti pendidikan nilai-nilai melalui Gerakan Pramuka.
Sekian artikel saya, semoga dapat mengenai sasaran. Saya menyadari ada kekurangan maka dari itu saya mengharap kritik dan saran dari kakak-kakak, teman-teman dan adik-adik, mohon maaf bila ada kesalahan.
Salam Pramuka.
Artikel dibuat oleh salah satu Dewan Ambalan Mandala 2009/2010 dan Anggota DKC Kutai Barat 2008/2010 pada 1 Oktober 2009 di Sendawar, sebagian dikutip dari pidato ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH pada 14 Agustus 2009 di Jakarta.
“sang mantan berikan sayapmu agar aku pulang”

0 komentar:

Posting Komentar